Prosedur Aman dalam Aktivitas Drilling and Blasting (Pemboran dan Peledakan).
Aktivitas drilling and blasting (pemboran dan peledakan) adalah salah satu pekerjaan paling berisiko tinggi di dunia pertambangan. Prosedur keamanan yang ketat, disiplin, dan tanpa kompromi adalah satu-satunya cara untuk memastikan kegiatan ini berjalan lancar tanpa menyebabkan cedera atau kerusakan.
Keselamatan dalam peledakan adalah tanggung jawab kolektif yang dimulai dari perencanaan hingga evaluasi pasca-ledakan.
Tahap 1: Perencanaan dan Persiapan
Keselamatan dimulai jauh sebelum bahan peledak disentuh.
- Desain Peledakan: Insinyur peledakan merancang pola pemboran (jarak antar lubang, kedalaman) dan jumlah isian bahan peledak yang presisi. Desain ini bertujuan untuk memaksimalkan fragmentasi batuan sambil meminimalkan efek negatif seperti getaran, air blast (gelombang kejut udara), dan flyrock (batuan terbang).
- Perizinan dan Notifikasi: Memastikan semua izin peledakan dari otoritas terkait (inspektur tambang) telah diperoleh. Memberikan notifikasi jadwal peledakan kepada semua personel di area tambang dan komunitas sekitar.
- Pemeriksaan Peralatan: Melakukan inspeksi pra-penggunaan yang ketat pada mesin bor (drill rig), memastikan semua fungsi keselamatan, hidrolik, dan sistem pemadaman api bekerja dengan baik.
Tahap 2: Prosedur Aman Saat Pemboran (Drilling)
- Stabilitas Lokasi Bor: Juru bor harus memastikan rig pengeboran ditempatkan di atas permukaan yang stabil dan rata untuk mencegah mesin terguling.
- Pola Bor yang Akurat: Mengikuti pola bor yang telah dirancang dengan presisi. Kesalahan dalam posisi atau kemiringan lubang dapat mengubah hasil ledakan secara drastis dan menciptakan bahaya tak terduga.
- Pembersihan Lubang Bor: Setelah pengeboran selesai, lubang harus dibersihkan dari serpihan batuan dan air untuk memastikan bahan peledak dapat dimasukkan dengan sempurna.
Tahap 3: Penanganan dan Pengangkutan Bahan Peledak
Bahan peledak (handak) harus diperlakukan dengan sangat hati-hati.
- Gudang Berizin: Handak harus disimpan di gudang khusus yang aman, terkunci, dan memiliki izin resmi, terpisah dari detonator.
- Transportasi Khusus: Menggunakan kendaraan khusus yang telah disetujui untuk mengangkut handak ke lokasi peledakan. Kendaraan ini harus dilengkapi dengan alat pemadam api dan tanda peringatan yang jelas.
- Pemisahan Detonator dan Handak: Aturan paling fundamental: detonator dan bahan peledak utama tidak boleh diangkut dalam satu kendaraan atau satu wadah yang sama hingga saat akan digunakan di lubang ledak.
Tahap 4: Prosedur Aman Saat Pengisian (Loading) dan Perangkaian (Stemming & Tie-Up)
Hanya personel terlatih (Juru Ledak) yang diizinkan melakukan tahap ini.
- Pengisian Lubang: Bahan peledak dimasukkan ke dalam lubang bor sesuai dengan “resep” dari insinyur peledakan. Dilarang keras merokok atau menciptakan sumber api di area pengisian.
- Stemming (Penyumbatan): Bagian atas lubang ledak diisi dengan material inert (tidak meledak) seperti kerikil. Stemming berfungsi untuk “mengunci” energi ledakan di dalam batuan, memaksimalkan fragmentasi dan mencegah energi bocor ke atas yang dapat menyebabkan air blast dan flyrock.
- Perangkaian (Tie-Up): Juru ledak menghubungkan semua detonator di setiap lubang sesuai dengan urutan waktu tunda (delay) yang telah dirancang untuk mengontrol arah dan getaran ledakan.
Tahap 5: Pengamanan Area dan Pelaksanaan Peledakan
Ini adalah tahap paling kritis yang memerlukan koordinasi sempurna.
- Pengamanan Radius Bahaya: Semua akses jalan menuju area peledakan diblokir dan dijaga oleh petugas keamanan (blasting guard). Radius aman harus ditetapkan berdasarkan perhitungan potensi flyrock terjauh.
- Sirine Peringatan: Sirine peringatan dibunyikan dengan pola yang jelas dan diketahui oleh semua pekerja untuk menandakan peledakan akan segera dilaksanakan.
- Pembersihan Area (Sweeping): Tim memastikan tidak ada satu pun orang atau kendaraan yang berada di dalam radius bahaya.
- Penyalaan: Setelah area benar-benar steril, Juru Ledak akan melakukan penyalaan dari lokasi yang aman.
Tahap 6: Prosedur Pasca-Peledakan
- Pemeriksaan Asap dan Debu: Menunggu hingga asap dan debu peledakan benar-benar hilang sebelum memasuki area.
- Inspeksi Awal: Juru Ledak adalah orang pertama yang memasuki area peledakan untuk memeriksa adanya ledakan mangkir (misfire), yaitu bahan peledak yang tidak meledak. Area yang dicurigai adanya misfire harus segera diamankan dan ditangani sesuai prosedur khusus.
- Pernyataan Aman: Setelah area dipastikan aman dari misfire, barulah pernyataan “semua aman” (all clear) diumumkan dan blokade jalan dibuka.
Mitra yang Menempatkan Keselamatan di Atas Segalanya
Setiap tahapan dalam proses peledakan menuntut disiplin dan kepatuhan mutlak terhadap prosedur keselamatan. Tidak ada ruang untuk kesalahan atau jalan pintas.
Di PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR, kami bekerja dengan standar keselamatan tertinggi dalam setiap aktivitas operasional. Kami memahami bahwa operasi penambangan yang sukses adalah operasi yang aman. Kami siap bekerja sama dengan tim Anda untuk memastikan setiap kegiatan, termasuk yang berisiko tinggi, dijalankan dengan perencanaan dan eksekusi yang paling aman.
📞 Hubungi Kami Sekarang:
🌐 Website: www.ptarrahman.com
📧 Email: admin.palembang@ptarrahman.com
📱 WhatsApp: +62821-6010-7727
Add a Comment