Studi Kasus Peningkatan Efisiensi Pengangkutan Hingga 30% dengan Manajemen Rute yang Tepat.
Latar Belakang Proyek:
Sebuah operasi tambang batu bara skala menengah menghadapi tantangan besar: target produksi harian secara konsisten tidak tercapai. Meskipun armada dump truck dan excavator yang dimiliki cukup memadai, analisis produktivitas menunjukkan bahwa waktu siklus (cycle time) pengangkutan dari pit ke stockpile sangat tinggi, menyebabkan biaya per ton menjadi tidak kompetitif.
Identifikasi Masalah: Biang Keladi Inefisiensi
Setelah melakukan observasi dan analisis data di lapangan, tim operasional menemukan beberapa akar permasalahan utama yang terkait dengan rute dan manajemen lalu lintas:
- Kondisi Jalan yang Buruk: Sebagian besar jalan angkut (haul road) memiliki permukaan yang tidak rata, berlubang, dan drainase yang buruk. Hal ini memaksa truk untuk berjalan dengan kecepatan sangat lambat (di bawah 15 km/jam) untuk menghindari kerusakan.
- Gradien Tanjakan yang Terlalu Curam: Ada satu segmen tanjakan kritis dengan kemiringan di atas 12%, membuat truk sarat muatan harus bersusah payah mendaki dengan gigi rendah, yang membakar bahan bakar secara masif.
- Sistem Satu Jalur di Titik Kritis: Rute pengangkutan utama masih menggunakan sistem satu jalur untuk dua arah. Akibatnya, terjadi antrian panjang dan waktu tunggu di mana truk dari arah berlawanan harus bergantian lewat, terutama di tikungan.
- Tidak Ada Manajemen Lalu Lintas Aktif: Pengiriman truk dari pit tidak diatur. Sering kali beberapa truk tiba bersamaan di area pemuatan, sementara di lain waktu excavator harus menunggu lama tanpa ada truk yang datang.
Implementasi Solusi: Strategi Manajemen Rute Terintegrasi
Manajemen memutuskan untuk melakukan investasi strategis pada perbaikan dan manajemen rute. Solusi yang diterapkan berfokus pada empat area:
Solusi 1: Program Perawatan Jalan Agresif
- Tindakan: Sebuah tim khusus (road maintenance team) dibentuk dengan tugas utama merawat jalan angkut. Motor grader dan compactor dioperasikan secara rutin setiap hari untuk meratakan permukaan jalan, sementara dump truck khusus dikerahkan untuk menambal lubang dengan material pilihan. Parit di sepanjang jalan juga dibersihkan dan diperdalam.
- Hasil Langsung: Tahanan gelinding (rolling resistance) menurun drastis. Kecepatan rata-rata truk di jalan yang telah diperbaiki meningkat dari 15 km/jam menjadi 30-35 km/jam.
Solusi 2: Desain Ulang Rute untuk Menghindari Tanjakan Curam
- Tindakan: Tim insinyur merancang rute alternatif yang sedikit lebih panjang namun memiliki gradien yang jauh lebih landai (maksimal 8%). Meskipun jaraknya bertambah 300 meter, rute ini memungkinkan truk untuk menjaga kecepatan yang lebih konstan dan tidak perlu memaksakan mesin.
- Hasil Langsung: Konsumsi bahan bakar per rit untuk melewati segmen ini turun lebih dari 40%. Waktu tempuh di segmen ini, meskipun lebih jauh, ternyata lebih cepat karena truk tidak kehilangan momentum.
Solusi 3: Implementasi Sistem Jalan Satu Arah (One-Way Traffic)
- Tindakan: Ini adalah perubahan paling berdampak. Perusahaan membangun satu jalur tambahan sehingga tercipta sistem loop satu arah: satu rute khusus untuk truk bermuatan menuju stockpile dan satu rute khusus untuk truk kosong yang kembali ke pit.
- Hasil Langsung: Waktu tunggu akibat antrian dihilangkan sepenuhnya. Aliran lalu lintas menjadi mulus dan tanpa henti, secara dramatis memangkas total waktu siklus.
Solusi 4: Penerapan Sistem Dispet (Dispatch System)
- Tindakan: Seorang dispatcher ditugaskan untuk mengatur pergerakan truk melalui komunikasi radio. Dispatcher memastikan truk dikirim ke excavator yang sedang memiliki waktu tunggu paling singkat, menciptakan keseimbangan kerja dan meminimalkan waktu diam bagi alat muat maupun alat angkut.
- Hasil Langsung: Produktivitas excavator meningkat karena waktu tunggu berkurang, dan utilisasi armada truk menjadi maksimal.
Hasil Akhir: Peningkatan Efisiensi yang Terukur
Setelah implementasi seluruh solusi selama tiga bulan, hasilnya sangat signifikan:
- Waktu Siklus Rata-rata: Turun sebesar 30%.
- Jumlah Rit per Hari: Meningkat sebesar 28% dengan jumlah armada yang sama.
- Konsumsi Bahan Bakar Rata-rata: Turun sebesar 15%.
- Biaya per Ton: Menurun secara signifikan, membuat operasi kembali profitabel.
Mitra yang Memahami Pentingnya Efisiensi Rute
Studi kasus ini membuktikan bahwa jalan tambang dan manajemen rute bukanlah sekadar “biaya”, melainkan investasi strategis dengan tingkat pengembalian yang sangat tinggi. Perbaikan pada infrastruktur dan alur kerja ini memberikan keuntungan produktivitas yang berkelanjutan.
Di PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR, kami tidak hanya ahli dalam mengoperasikan alat berat, tetapi juga dalam merancang dan mengelola operasi yang efisien. Kami memahami bahwa kesuksesan proyek Anda bergantung pada kelancaran setiap siklus kerja. Kami adalah mitra yang tepat untuk membantu Anda membangun dan memelihara sistem pengangkutan yang optimal, aman, dan sangat produktif.
📞 Hubungi Kami Sekarang:
🌐 Website: www.ptarrahman.com
📧 Email: admin.palembang@ptarrahman.com
📱 WhatsApp: +62821-6010-7727
Add a Comment