Langkah-Langkah Pelaksanaan Uji Sondir di Proyek Muara Enim

Langkah-Langkah Pelaksanaan Uji Sondir di Proyek Muara Enim

Keakuratan data dari sebuah Uji Sondir sangat bergantung pada proses pelaksanaannya di lapangan. Sebuah prosedur yang sistematis, disiplin, dan sesuai standar adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis. Lantas, bagaimana sebenarnya proses Uji Sondir ini dilakukan?

Di proyek Muara Enim, tim PT Arrahman Mitra Kontraktor yang berkolaborasi dengan ahli geoteknik dari Bima Shabartum Group, menunjukkan setiap langkah krusial yang menjamin kualitas data, dari persiapan hingga dokumentasi akhir.


1. Persiapan Lokasi dan Peralatan

Sebelum proses penekanan dimulai, persiapan yang matang adalah fondasi dari pengujian yang valid.

  • Pembersihan Titik Uji: Area di mana alat sondir akan didirikan harus dibersihkan dari puing, vegetasi, atau material lain yang dapat mengganggu. Permukaan tanah juga diratakan untuk memastikan stabilitas alat.
  • Kalibrasi Alat: Ini adalah langkah vital. Tim memastikan bahwa semua alat ukur, terutama manometer pengukur tekanan, telah dikalibrasi dengan benar. Kalibrasi menjamin bahwa angka yang terbaca pada alat benar-benar merepresentasikan perlawanan tanah yang sebenarnya.

2. Pemasangan Alat Sondir (Rig Setup)

Setelah lokasi siap, mesin sondir hidrolik diposisikan dengan presisi.

  • Penempatan Vertikal: Mesin dipasang tepat di atas titik uji yang telah ditentukan. Menggunakan alat bantu seperti waterpas, tim memastikan mesin berdiri tegak lurus (vertikal). Posisi yang miring akan menyebabkan kesalahan pembacaan dan data yang tidak valid.
  • Pemasangan Jangkar: Mesin sondir “diangker” atau dijangkarkan ke tanah menggunakan angkur baja berbentuk spiral. Jangkar ini berfungsi sebagai penahan agar mesin tidak terangkat saat memberikan gaya tekan hidrolik ke dalam tanah.

3. Penekanan Konus Baja ke Dalam Tanah

Ini adalah tahap inti dari pelaksanaan Uji Sondir.

  • Proses: Rangkaian batang baja, dengan mata konus di ujungnya, mulai ditekan ke dalam tanah menggunakan sistem hidrolik. Proses penekanan ini dilakukan dengan kecepatan yang konstan dan terkontrol (umumnya 2 cm per detik). Kecepatan yang stabil sangat penting untuk konsistensi data.

4. Pengukuran dan Pembacaan Tahanan Tanah

Selama proses penekanan, operator secara cermat memantau dan mencatat data perlawanan tanah.

  • Interval Pembacaan: Pembacaan data dilakukan pada setiap interval kedalaman 20 cm.
  • Data yang Diukur: Operator akan mencatat dua nilai utama: nilai perlawanan ujung konus (qc) dan nilai total perlawanan (konus + selimut). Dari selisih keduanya, didapatkan nilai gesekan selimut (fs).

5. Pencatatan dan Dokumentasi

Semua data yang diperoleh di lapangan harus didokumentasikan dengan rapi.

  • Pencatatan Data: Setiap nilai yang terbaca pada manometer dicatat dalam formulir pengujian (boring log) sesuai dengan kedalamannya.
  • Dokumentasi: Proses ini juga didokumentasikan melalui foto. Hasil akhir dari proses ini adalah satu set data mentah yang siap diserahkan kepada insinyur geoteknik untuk dianalisis lebih lanjut.

Proses yang sistematis dan patuh pada standar ini adalah jaminan bahwa data yang dihasilkan oleh PT Arrahman Mitra Kontraktor memiliki tingkat akurasi dan validitas yang tinggi, menjadi dasar yang kokoh untuk desain rekayasa selanjutnya.


📞 Hubungi Kami Sekarang:

🌐 Website: www.ptarrahman.com

📧 Email: admin.palembang@ptarrahman.com

📱 WhatsApp: +62821-6010-7727

 

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *