Analisis Data Uji Sondir: Menentukan Kedalaman Pondasi yang Optimal
Data mentah yang terekam selama pelaksanaan Uji Sondir di lapangan tidak akan berarti tanpa adanya proses analisis uji sondir yang tepat dan akurat. Ini adalah tahap di mana angka-angka dari manometer diterjemahkan menjadi wawasan rekayasa yang krusial untuk perencanaan struktur sebuah bangunan. Proses inilah yang mengubah data menjadi keputusan.
Di PT Arrahman Mitra Kontraktor, data dari lapangan dianalisis secara mendalam oleh tim ahli geoteknik untuk memastikan setiap rekomendasi didasarkan pada interpretasi yang solid.
1. Visualisasi Profil Tanah
Langkah pertama dalam analisis adalah memplot data tahanan ujung konus (qc) dan gesekan selimut (fs) ke dalam sebuah grafik terhadap kedalaman. Grafik ini langsung memberikan gambaran visual mengenai profil dan lapisan tanah. Dari grafik ini, insinyur dapat secara cepat melihat:
- Zona Lunak: Ditandai dengan nilai qc yang rendah.
- Zona Keras: Ditandai dengan lonjakan nilai qc yang signifikan dan stabil.
2. Identifikasi Jenis Tanah Berdasarkan Kedalaman
Dengan menggunakan data qc dan fs, analis menghitung Friction Ratio (Rf). Rasio inilah yang menjadi kunci untuk mengidentifikasi jenis tanah di setiap kedalaman tanpa harus mengambil sampel fisik. Secara umum:
- Lempung atau Lanau: Cenderung memiliki nilai Rf yang tinggi.
- Pasir: Cenderung memiliki nilai Rf yang rendah.
Analisis ini memungkinkan pemetaan lapisan tanah secara detail, misalnya: “dari kedalaman 0 hingga 5 meter adalah lempung lunak, diikuti oleh lapisan pasir lepas hingga kedalaman 12 meter.”
3. Penentuan Kedalaman Pondasi yang Optimal
Ini adalah tujuan utama dari analisis uji sondir. Insinyur mencari “lapisan tanah pendukung” yang aman, yaitu lapisan tanah keras yang mampu menahan seluruh beban bangunan.
- Bagaimana Caranya? Analis akan mencari kedalaman di mana nilai tahanan konus (qc) mencapai nilai minimum yang disyaratkan oleh standar desain dan konsisten pada kedalaman tersebut.
- Output: Hasilnya adalah rekomendasi teknis, misalnya: “Untuk bangunan ini, kedalaman pondasi tiang pancang direkomendasikan mencapai minimal 14 meter di bawah permukaan tanah.”
4. Perhitungan Daya Dukung Tanah
Setelah kedalaman pondasi ditetapkan, analisis selanjutnya adalah menghitung kapasitas atau daya dukung tanah.
- Daya Dukung Ultimate: Kapasitas maksimum yang bisa ditahan oleh tanah sebelum runtuh.
- Daya Dukung Izin: Daya dukung ultimate yang telah dibagi dengan “Faktor Keamanan” (biasanya 2.5 hingga 3). Nilai inilah yang digunakan oleh perencana struktur sebagai batas beban aman untuk setiap tiang pondasi.
Hasil analisis inilah yang menjadi panduan vital bagi tim perencanaan struktur. Dengan mengetahui kedalaman dan daya dukung izin, mereka dapat mendesain jumlah, diameter, dan sebaran tiang pondasi secara presisi, memastikan bangunan yang akan dibangun di Muara Enim tersebut kokoh, stabil, dan aman.
📞 Hubungi Kami Sekarang:
🌐 Website: www.ptarrahman.com
📧 Email: admin.palembang@ptarrahman.com
📱 WhatsApp: +62821-6010-7727
Add a Comment