Estimasi Umur Pakai (Lifetime) Diamond Bit Seri 6 (HQ)

Estimasi Umur Pakai (Lifetime) Diamond Bit Seri 6 (HQ).

 

Tentu, saya akan menyusun artikel mengenai estimasi umur pakai Diamond Bit Seri 6 (HQ), diakhiri dengan rekomendasi untuk PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR.


Estimasi Umur Pakai (Lifetime) Diamond Bit Seri 6 (HQ)

Estimasi umur pakai (lifetime) dari sebuah mata bor intan (diamond bit) Seri 6 dengan ukuran HQ sangat bervariasi dan tidak ada satu angka pasti. Namun, berdasarkan pengalaman di lapangan, umur pakainya umumnya berkisar antara 80 hingga 300 meter.

Angka ini bisa menjadi jauh lebih pendek atau justru jauh lebih panjang, tergantung pada empat faktor krusial: jenis batuan, parameter pengeboran, keterampilan juru bor, dan kondisi peralatan.


Faktor-faktor Utama yang Mempengaruhi Umur Pakai Bit

1. Jenis dan Kekerasan Batuan

Ini adalah faktor yang paling menentukan. Mata bor Seri 6 memiliki matriks yang relatif lunak. Desain ini bertujuan agar matriks dapat terkikis secara perlahan untuk terus-menerus memunculkan kristal berlian baru yang tajam.

  • Kondisi Ideal (Umur Pakai Maksimal): Bit Seri 6 akan bekerja paling awet dan efisien saat digunakan untuk mengebor formasi batuan yang sangat keras, padat, dan abrasif, seperti kuarsit, granit segar, atau batuan beku silika tinggi. Di batuan seperti ini, berlian akan bekerja maksimal menggerus batuan.
  • Kondisi Buruk (Umur Pakai Sangat Pendek): Sebaliknya, jika bit Seri 6 ini digunakan pada formasi batuan yang lunak, remah, atau retak-retak, umurnya akan sangat pendek. Matriks yang lunak akan terkikis terlalu cepat oleh fragmen batuan yang kasar sebelum berlian sempat bekerja secara efektif.

2. Parameter Pengeboran yang Diterapkan

Bagaimana rig dioperasikan sangat memengaruhi keawetan mata bor.

  • Beban pada Mata Bor (Weight on Bit – WOB): Tekanan yang terlalu besar akan merusak dan menghancurkan kristal berlian. Tekanan yang terlalu ringan akan membuat bit hanya bergetar dan menggosok batuan (polishing), membuatnya tumpul.
  • Kecepatan Putaran (RPM): Putaran yang terlalu tinggi dapat menyebabkan panas berlebih (overheating) yang “membakar” bit. Putaran yang terlalu rendah tidak akan efektif.
  • Laju Aliran Fluida: Pasokan air atau lumpur bor yang kurang akan menyebabkan pembersihan serbuk bor (cutting) tidak efektif dan pendinginan tidak maksimal, yang merupakan penyebab utama kegagalan bit.

3. Keterampilan dan Pengalaman Juru Bor (Driller)

Seorang juru bor yang berpengalaman adalah kunci dari umur pakai bit yang panjang. Mereka mampu “merasakan” respons batuan melalui getaran dan suara rig, lalu secara intuitif menyesuaikan parameter WOB dan RPM secara real-time untuk mendapatkan laju penetrasi terbaik tanpa merusak mata bor.

4. Stabilitas Rangkaian Bor

Getaran (vibration) adalah musuh utama mata bor intan. Jika rangkaian pipa bor tidak lurus atau stabil, getaran yang berlebihan akan menghantam mata bor ke batuan secara tidak beraturan, menyebabkan kristal berlian retak atau pecah sebelum waktunya.

Faktor

Kondisi Ideal untuk Umur Maksimal

Kondisi yang Memperpendek Umur

Jenis Batuan

Sangat Keras, Abrasif, Padat

Lunak, Retak-Retak, Terfragementasi

Parameter Bor

WOB, RPM, dan Aliran Fluida Optimal

Pengaturan yang terlalu agresif atau pasif

Skill Juru Bor

Berpengalaman dan Sensitif

Kurang pengalaman, tidak adaptif

Getaran

Minimal dan Stabil

Tinggi dan Tidak Teratur


PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR: Optimalisasi di Setiap Pengeboran

Keberhasilan pengeboran tidak hanya ditentukan oleh kualitas mata bor, tetapi oleh keahlian tim yang mengelolanya. Memilih mata bor yang tepat untuk jenis batuan dan mengoperasikannya dengan parameter yang benar adalah perpaduan antara ilmu dan pengalaman.

Di PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR, kami memahami bahwa efisiensi pengeboran adalah kunci untuk menekan biaya eksplorasi. Tim pengeboran kami yang berpengalaman tidak hanya menjalankan mesin, tetapi juga secara aktif mengelola setiap aspek teknis di lapangan untuk memaksimalkan laju penetrasi sekaligus menjaga keawetan peralatan. Kami adalah mitra yang tepat untuk memastikan proyek pengeboran Anda berjalan efektif dan efisien.

📞 Hubungi Kami Sekarang:

🌐 Website: www.ptarrahman.com

📧 Email: admin.palembang@ptarrahman.com

📱 WhatsApp: +62821-6010-7727

 

 

Berapa Kebutuhan Bentonit (Kg/Sak) untuk Proyek Pengeboran Anda?

Berapa Kebutuhan Bentonit (Kg/Sak) untuk Proyek Pengeboran Anda?

Kebutuhan bentonit untuk proyek pengeboran Anda bergantung pada volume total lumpur bor yang dibutuhkan dan tingkat kekentalan (viskositas) yang diinginkan, yang ditentukan oleh kondisi geologi.

Secara umum, untuk pengeboran standar, dibutuhkan sekitar 25 hingga 50 kg bentonit untuk setiap 1.000 liter air.


Langkah-langkah Menghitung Kebutuhan Bentonit

Berikut adalah panduan sederhana untuk membuat estimasi kebutuhan bentonit untuk proyek Anda.

1. Hitung Volume Lubang Bor

Pertama, hitung volume lubang bor yang akan diisi oleh lumpur. Rumus volume silinder adalah:

V=π×r2×h

  • V: Volume
  • π: Pi (sekitar 3,14)
  • r: Jari-jari lubang bor (setengah dari diameter)
  • h: Kedalaman total pengeboran

Contoh:

Anda akan mengebor lubang berdiameter 4 inci (sekitar 10 cm atau 0,1 m) hingga kedalaman 150 meter.

  • Jari-jari (r) = 0,05 meter
  • Volume Lubang = 3,14 x (0,05 m)² x 150 m = 1,1775 meter kubik
  • Karena 1 meter kubik = 1.000 liter, maka volume lubang Anda adalah sekitar 1.178 liter.

2. Tentukan Konsentrasi Bentonit yang Dibutuhkan

Konsentrasi bentonit (berapa kg per 1.000 liter air) sangat bergantung pada kondisi batuan yang akan dibor.

Kondisi Geologi

Konsentrasi Bentonit (per 1000 Liter Air)

Tujuan

Normal (Lempung, Batupasir Padat)

25 – 40 kg (1 – 2 sak)

Sirkulasi dan pengangkatan cutting standar.

Sulit (Pasir Lepas, Kerikil)

40 – 60 kg (2 – 3 sak)

Memerlukan filter cake yang lebih tebal untuk menahan dinding lubang.

Sangat Sulit (Rongga, Rekahan)

> 60 kg (lebih dari 3 sak)

Memerlukan lumpur yang sangat kental untuk menyumbat rongga dan mencegah kehilangan sirkulasi.

3. Kalkulasi Kebutuhan Total

Sekarang, gabungkan semua data. Selain mengisi lubang bor, Anda memerlukan volume lumpur tambahan untuk sirkulasi di dalam tangki/kolam lumpur. Aturan praktisnya adalah siapkan total volume lumpur minimal 3 kali volume lubang bor.

Melanjutkan Contoh:

  • Volume Lubang: 1.178 liter
  • Total Lumpur yang Disiapkan: 3 x 1.178 liter = 3.534 liter
  • Kondisi Geologi: Normal (kita gunakan konsentrasi 30 kg per 1.000 liter)
  • Kebutuhan Bentonit (Kg): (3.534 liter / 1.000) x 30 kg = 106 kg
  • Jumlah Sak (kemasan 50 kg): 106 kg / 50 kg = 2,12 sak. Dibulatkan ke atas, Anda perlu menyiapkan minimal 3 sak bentonit.

Penting: Selalu siapkan stok cadangan minimal 20-30% untuk mengantisipasi kondisi tak terduga seperti fluid loss (kehilangan lumpur) ke dalam formasi batuan.


PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR: Mitra dengan Perencanaan yang Matang

Perhitungan kebutuhan material seperti bentonit adalah bagian dari perencanaan proyek pengeboran yang cermat. Kesalahan dalam estimasi dapat menyebabkan penundaan dan pembengkakan biaya.

Di PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR, kami tidak hanya menyediakan jasa pengeboran, tetapi juga manajemen proyek yang komprehensif. Tim kami yang berpengalaman akan melakukan semua perhitungan teknis yang diperlukan, termasuk manajemen fluida pengeboran, untuk memastikan operasi Anda berjalan lancar, efisien, dan sesuai anggaran. Kami adalah mitra yang tepat untuk kesuksesan proyek investigasi bawah permukaan Anda.

📞 Hubungi Kami Sekarang:

🌐 Website: www.ptarrahman.com

📧 Email: admin.palembang@ptarrahman.com

📱 WhatsApp: +62821-6010-7727

 

 

Supplier Bentonit 50 Kg/Sak Terpercaya di Indonesia

Supplier Bentonit 50 Kg/Sak Terpercaya di Indonesia

Menemukan supplier bentonit 50 kg/sak yang terpercaya di Indonesia sangat penting untuk menjamin kualitas lumpur bor (drilling mud) dalam proyek eksplorasi, geoteknik, atau konstruksi. Pilihan terbaik sering kali bergantung pada kebutuhan spesifikasi teknis, volume pembelian, dan lokasi proyek Anda.

Secara umum, supplier bentonit dapat ditemukan melalui distributor bahan kimia industri, produsen langsung, atau platform B2B online.


Contoh Beberapa Pemasok dan Distributor di Indonesia

Berikut adalah beberapa contoh perusahaan yang dikenal sebagai supplier atau distributor bentonit untuk kebutuhan industri. Anda disarankan untuk menghubungi mereka secara langsung untuk mendapatkan spesifikasi dan penawaran terbaru.

  • PT Brataco Chemika: Salah satu distributor bahan kimia industri terbesar di Indonesia dengan cabang di banyak kota, sering kali menyediakan bentonit untuk berbagai aplikasi.
  • PT Lautan Luas Tbk: Perusahaan distribusi dan manufaktur bahan kimia dasar dan spesialti yang juga memiliki portofolio produk untuk industri pertambangan.
  • Platform B2B (Business-to-Business):
    • Indotrading.com: Merupakan marketplace B2B besar di mana banyak supplier dari seluruh Indonesia mengiklankan produk bentonit mereka dalam kemasan 50 kg.
    • Indonetwork.co.id: Mirip dengan Indotrading, platform ini menjadi tempat berkumpulnya banyak penjual bahan baku industri.

Tips Memilih Supplier Bentonit yang Tepat

Untuk memastikan Anda mendapatkan produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan, perhatikan beberapa hal berikut:

  1. Minta Spesifikasi Teknis (TDS): Selalu minta Technical Data Sheet (TDS) dari produk bentonit yang mereka tawarkan. Perhatikan parameter kunci seperti daya mengembang (swelling index), viskositas, dan yield (kemampuan menghasilkan lumpur). Pastikan spesifikasi tersebut sesuai dengan kebutuhan pengeboran Anda.
  2. Pertimbangkan Lokasi dan Biaya Logistik: Pilihlah supplier yang memiliki gudang atau cabang terdekat dengan lokasi proyek Anda. Biaya pengangkutan bentonit dalam jumlah besar bisa sangat signifikan dan harus menjadi bagian dari perhitungan total Anda.
  3. Verifikasi Ketersediaan Stok: Pastikan supplier memiliki ketersediaan stok yang konsisten untuk menghindari keterlambatan proyek akibat kehabisan bahan baku.
  4. Minta Sampel (Jika Memungkinkan): Untuk pembelian dalam volume besar, jangan ragu untuk meminta sampel produk untuk diuji coba dalam skala kecil terlebih dahulu.

PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR: Mitra yang Memahami Kualitas Material

Memilih bahan baku bentonit yang tepat adalah langkah awal yang krusial. Namun, keberhasilan di lapangan sangat ditentukan oleh tim yang mampu menggunakan material tersebut secara efektif dan efisien.

Di PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR, kami memiliki pengalaman luas dalam berbagai proyek pengeboran. Kami memahami betul bagaimana kualitas bentonit memengaruhi kecepatan, keamanan, dan keberhasilan operasi. Kami tidak hanya fokus pada eksekusi, tetapi juga pada penggunaan material terbaik untuk mencapai hasil yang optimal.

Dengan memilih kami, Anda mendapatkan mitra yang tidak hanya ahli dalam teknis pengeboran, tetapi juga mengerti pentingnya setiap detail—termasuk pemilihan bahan baku—untuk kesuksesan proyek Anda secara keseluruhan.

📞 Hubungi Kami Sekarang:

🌐 Website: www.ptarrahman.com

📧 Email: admin.palembang@ptarrahman.com

📱 WhatsApp: +62821-6010-7727

 

 

5 Kesalahan Umum dalam Penggunaan Bahan Baku Drilling dan Cara Menghindarinya

5 Kesalahan Umum dalam Penggunaan Bahan Baku Drilling dan Cara Menghindarinya

Fluida atau lumpur bor (drilling mud) adalah “darah” dari operasi pengeboran. Kesalahan dalam menyiapkan atau mengelola bahan bakunya—terutama air, bentonit, dan polimer—dapat menyebabkan berbagai masalah serius di dalam lubang bor, mulai dari pipa terjepit hingga kerusakan formasi batuan.

Banyak masalah pengeboran yang mahal sebenarnya berawal dari kesalahan-kesalahan sederhana dalam manajemen lumpur. Berikut adalah 5 kesalahan paling umum dan cara menghindarinya.


1. Mengabaikan Kualitas Air Pencampur

Ini adalah kesalahan paling fundamental. Kualitas air yang digunakan untuk mencampur lumpur bor sangat memengaruhi kinerja aditif.

  • Kesalahan: Menggunakan air dari sumber terdekat (sungai atau sumur) tanpa mengujinya terlebih dahulu. Air yang terlalu asam (pH rendah) atau mengandung kalsium tinggi (“air sadah”) akan menyebabkan partikel bentonit menggumpal dan gagal mengembang dengan baik.
  • Cara Menghindarinya: Selalu lakukan uji pH air sebelum pencampuran. pH air yang ideal untuk lumpur bentonit adalah antara 8.5 hingga 9.5. Jika pH terlalu rendah, tambahkan Soda Ash (Natrium Karbonat) terlebih dahulu untuk menaikkan pH dan mengikat kalsium sebelum bentonit dimasukkan.

2. Pencampuran Bentonit yang Terburu-buru dan Tidak Rata

Mencampur bentonit tidak sama seperti mengaduk gula dalam teh. Proses hidrasi (pengembangan) bentonit membutuhkan waktu.

  • Kesalahan: Menuangkan bentonit ke dalam air terlalu cepat atau sekaligus dalam jumlah besar. Ini akan menciptakan gumpalan-gumpalan kering di bagian dalam yang tidak terhidrasi, yang sering disebut “mata ikan” (fisheyes). Gumpalan ini tidak memberikan kontribusi pada viskositas dan hanya pemborosan material.
  • Cara Menghindarinya: Masukkan bentonit ke dalam air secara perlahan melalui hopper atau venturi yang menciptakan pusaran air. Biarkan lumpur bersirkulasi di dalam tangki selama minimal beberapa jam (atau semalaman jika memungkinkan) untuk memberikan waktu hidrasi yang sempurna sebelum digunakan.

3. Dosis Polimer yang Berlebihan (Over-treatment)

Polimer adalah aditif yang sangat kuat dan bekerja dalam konsentrasi rendah. Prinsip “lebih banyak lebih baik” sama sekali tidak berlaku di sini.

  • Kesalahan: Menambahkan polimer secara berlebihan dengan harapan dapat mengatasi masalah dengan cepat. Dosis polimer yang terlalu tinggi dapat membuat lumpur menjadi sangat licin dan kental seperti lem, yang justru akan menghambat pelepasan serpihan bor (cutting) di permukaan dan menyumbat saringan (shaker screen).
  • Cara Menghindarinya: Selalu ikuti rekomendasi dosis dari pabrikan. Tambahkan polimer sedikit demi sedikit dan berikan waktu untuk bersirkulasi sebelum menguji hasilnya. Lakukan tes sederhana seperti marsh funnel untuk memantau viskositas.

4. Mengabaikan Pembersihan dan Daur Ulang Lumpur

Lumpur bor yang kembali dari dalam lubang akan membawa serpihan batuan dan pasir. Jika tidak dibersihkan, kualitas lumpur akan terus menurun.

  • Kesalahan: Menggunakan kembali lumpur yang penuh dengan cutting tanpa proses pembersihan. Lumpur yang “kotor” ini akan memiliki berat jenis yang terlalu tinggi dan kandungan padatan abrasif yang dapat mempercepat keausan pompa dan mata bor.
  • Cara Menghindarinya: Gunakan sistem pembersihan lumpur yang memadai, minimal saringan getar (shale shaker), untuk memisahkan cutting kasar. Untuk pekerjaan yang lebih kritis, gunakan desander atau desilter untuk memisahkan partikel yang lebih halus.

5. Mencampur Produk yang Tidak Kompatibel

Tidak semua aditif lumpur bor dapat dicampur bersamaan.

  • Kesalahan: Mencampur beberapa jenis polimer atau aditif kimia lainnya tanpa mengetahui kompatibilitasnya. Reaksi kimia yang tidak diinginkan dapat “merusak” lumpur, menyebabkan semua aditif kehilangan fungsinya dan lumpur menjadi encer seperti air.
  • Cara Menghindarinya: Selalu konsultasikan dengan pemasok bahan baku atau ahli lumpur bor (mud engineer). Jika ragu, lakukan tes pencampuran dalam skala kecil (di dalam ember) terlebih dahulu sebelum mencampurnya dalam volume besar di tangki.

PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR: Keahlian dalam Setiap Detail Pengeboran

Manajemen fluida pengeboran yang benar adalah perpaduan antara ilmu dan pengalaman. Kesalahan kecil dalam penyiapan bahan baku dapat menyebabkan masalah besar dan mahal di bawah permukaan.

Di PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR, tim kami tidak hanya ahli dalam mengoperasikan rig, tetapi juga dalam mengelola setiap detail teknis yang mendukungnya, termasuk manajemen lumpur bor. Kami memahami bagaimana menyiapkan dan merawat fluida pengeboran yang tepat untuk setiap kondisi geologi, memastikan operasi Anda berjalan lancar, efisien, dan sukses.

📞 Hubungi Kami Sekarang:

🌐 Website: www.ptarrahman.com

📧 Email: admin.palembang@ptarrahman.com

📱 WhatsApp: +62821-6010-7727

 

 

Perbedaan dan Kegunaan Bentonit vs. Polimer dalam Drilling

Perbedaan dan Kegunaan Bentonit vs. Polimer dalam Drilling

Dalam dunia pengeboran, fluida atau lumpur bor adalah komponen vital yang menentukan keberhasilan operasi. Dua aditif yang paling umum digunakan untuk menciptakan lumpur bor yang efektif adalah bentonit dan polimer. Meskipun keduanya sering digunakan untuk tujuan yang mirip, mereka memiliki sifat, cara kerja, dan kegunaan spesifik yang sangat berbeda.

Memilih antara bentonit dan polimer bergantung pada formasi geologi yang dibor, tujuan pengeboran, dan pertimbangan lingkungan.


Bentonit: Si Pembangun “Dinding” yang Konvensional

Bentonit adalah sejenis lempung alami yang akan mengembang seperti spons saat dicampur dengan air, membentuk lumpur kental seperti susu cokelat. Ia adalah “tulang punggung” dari lumpur bor konvensional.

  • Cara Kerja Utama:
    • Membentuk Filter Cake: Partikel-partikel lempung bentonit akan melapisi dinding lubang bor dan membentuk lapisan tipis yang kedap air (filter cake).
    • Viskositas Tinggi: Menciptakan lumpur yang kental untuk mengangkat serpihan bor (cutting) ke permukaan.
  • Kegunaan Terbaik:
    • Menstabilkan Formasi Pasir dan Kerikil: Filter cake yang dibentuknya sangat efektif untuk “menahan” dinding lubang bor pada formasi yang tidak stabil dan mudah rontok.
    • Pengeboran Diameter Besar: Di mana volume lumpur yang dibutuhkan sangat besar, bentonit sering kali menjadi pilihan yang lebih ekonomis.
  • Kelebihan:
    • Biaya Murah: Harga materialnya relatif jauh lebih murah dibandingkan polimer.
    • Sangat Kuat: Memberikan stabilitas dinding lubang yang sangat baik.
  • Kekurangan:
    • Pembersihan Sulit: Filter cake yang tebal bisa sulit dibersihkan dari dinding lubang, yang dapat menghambat pemasangan casing atau penyelesaian sumur.
    • Meninggalkan Residu: Meninggalkan banyak residu lumpur lempung yang perlu dikelola.
    • Kurang Efektif di Formasi Lempung: Pengeboran di formasi lempung menggunakan lumpur berbasis lempung (bentonit) dapat menyebabkan masalah “pembengkakan” lempung di dinding lubang.

Polimer: Pelumas Cerdas dan Minimalis

Polimer adalah rantai molekul panjang sintetis yang dirancang untuk mengubah sifat air. Lumpur berbasis polimer sering kali terlihat lebih encer dan “bersih” dibandingkan lumpur bentonit.

  • Cara Kerja Utama:
    • Enkapsulasi: Rantai polimer akan “membungkus” atau mengenkapsulasi partikel lempung dari formasi batuan, mencegahnya menyerap air, membengkak, dan menempel pada mata bor.
    • Menurunkan Gesekan (Friction Reducer): Membuat lumpur menjadi sangat “licin”, yang secara signifikan mengurangi gesekan antara pipa bor dengan dinding lubang.
    • Flokulasi: Menggumpalkan serpihan bor (cutting) menjadi gumpalan yang lebih besar sehingga lebih mudah diangkat ke permukaan.
  • Kegunaan Terbaik:
    • Pengeboran di Formasi Lempung/Serpih: Sangat efektif untuk mencegah lempung formasi menjadi lengket dan menyebabkan masalah (bit balling).
    • Pengeboran Inti (Core Drilling): Karena residunya minimal, lumpur polimer tidak akan menyumbat pori-pori batuan pada sampel inti, sehingga menjaga kualitas sampel untuk analisis.
    • Pengeboran Horisontal (Horizontal Directional Drilling – HDD): Kemampuannya untuk mengurangi gesekan sangat vital dalam pengeboran jarak jauh.
  • Kelebihan:
    • Pembersihan Mudah: Hampir tidak meninggalkan residu filter cake, membuat lubang bor lebih bersih.
    • Performa Unggul di Formasi Sulit: Jauh lebih efektif untuk mengatasi formasi lempung yang reaktif.
    • Dosis Rendah: Hanya membutuhkan sedikit campuran polimer untuk mendapatkan efek yang diinginkan.
  • Kekurangan:
    • Biaya Material Lebih Tinggi: Harga polimer per kilogramnya jauh lebih mahal daripada bentonit.
    • Kurang Efektif untuk Stabilitas di Pasir: Tidak membentuk filter cake sekuat bentonit, sehingga kurang ideal untuk menahan formasi pasir lepas.

Aspek

Bentonit

Polimer

Bahan Dasar

Lempung Alami

Sintetis

Cara Kerja Utama

Membentuk filter cake (melapisi)

Enkapsulasi & pelumasan (membungkus)

Efektif Untuk

Formasi pasir & kerikil

Formasi lempung & serpih

Biaya Material

Rendah

Tinggi

Residu di Lubang

Banyak (filter cake)

Sangat Sedikit


PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR: Solusi Fluida Pengeboran yang Tepat

Memilih sistem lumpur bor yang tepat—apakah berbasis bentonit, polimer, atau bahkan kombinasi keduanya—adalah keputusan teknis yang sangat memengaruhi kecepatan dan keberhasilan pengeboran.

Di PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR, tim kami memiliki keahlian dan pengalaman untuk memilih dan mengelola sistem fluida pengeboran yang paling sesuai dengan kondisi geologi spesifik di proyek Anda. Kami memastikan setiap lubang bor diselesaikan dengan cara yang paling efisien dan efektif, baik untuk kebutuhan eksplorasi, geoteknik, maupun hidrologi.

📞 Hubungi Kami Sekarang:

🌐 Website: www.ptarrahman.com

📧 Email: admin.palembang@ptarrahman.com

📱 WhatsApp: +62821-6010-7727

 

 

Fungsi Bentonit dalam Pengeboran Eksplorasi: Panduan Lengkap

Fungsi Bentonit dalam Pengeboran Eksplorasi: Panduan Lengkap

Dalam kegiatan pengeboran eksplorasi, khususnya pengeboran inti (core drilling), bentonit adalah aditif paling krusial yang dicampurkan dengan air untuk menciptakan lumpur bor (drilling mud). Lumpur ini bukanlah sekadar air kotor, melainkan fluida rekayasa yang memiliki peran vital untuk menjamin kelancaran, keamanan, dan keberhasilan operasi pengeboran.

Fungsi utama bentonit berasal dari sifat uniknya: ketika dicampur dengan air, ia akan mengembang dan membentuk suspensi koloid (gel) yang kental.


1. Mengangkat Serbuk Bor (Cuttings) ke Permukaan

Ini adalah fungsi yang paling fundamental.

  • Masalah: Selama proses pengeboran, mata bor akan menghancurkan batuan menjadi serpihan-serpihan kecil yang disebut cutting. Jika tidak diangkat, cutting ini akan menumpuk di dasar lubang, menghambat putaran mata bor, dan akhirnya menyebabkan pipa bor terjepit (stuck pipe).
  • Peran Bentonit: Lumpur bentonit yang kental dipompa ke bawah melalui pipa bor dan keluar melalui mata bor. Aliran lumpur ini kemudian mengangkat dan membawa cutting naik ke permukaan melalui celah antara pipa dan dinding lubang. Sifat gelnya memastikan cutting tetap melayang (suspend) bahkan saat sirkulasi berhenti sejenak.

2. Menstabilkan Dinding Lubang Bor

Menjaga agar lubang bor tidak runtuh adalah kunci untuk mencegah hilangnya peralatan.

  • Masalah: Saat mengebor melalui formasi batuan yang lunak, tidak stabil, atau mudah rontok (seperti pasir atau lempung), dinding lubang bor sangat rentan runtuh.
  • Peran Bentonit: Lumpur bentonit akan meresap sedikit ke dalam dinding lubang dan membentuk lapisan tipis yang kedap air yang disebut “filter cake”. Lapisan ini, bersama dengan tekanan hidrostatik dari kolom lumpur, bekerja seperti “plester” yang menahan dan menstabilkan dinding lubang, mencegahnya dari keruntuhan.

3. Mendinginkan dan Melumasi Mata Bor

Pengeboran menghasilkan panas dan gesekan yang ekstrem.

  • Masalah: Gesekan konstan antara mata bor dengan batuan akan menghasilkan panas yang sangat tinggi, yang dapat merusak dan memperpendek umur mata bor intan (diamond bit) yang mahal.
  • Peran Bentonit: Sirkulasi lumpur bentonit yang terus-menerus berfungsi sebagai pendingin (coolant) yang menyerap dan membawa panas dari mata bor. Selain itu, lumpur ini juga bertindak sebagai pelumas (lubricant), mengurangi gesekan antara pipa bor dengan dinding lubang.

4. Mengontrol Tekanan Formasi

Dalam pengeboran yang lebih dalam, fungsi ini menjadi sangat vital untuk keamanan.

  • Masalah: Formasi batuan di bawah tanah dapat mengandung fluida (air, gas, minyak) yang berada di bawah tekanan tinggi. Jika tidak dikontrol, fluida ini dapat menyembur keluar secara tidak terkendali (blowout).
  • Peran Bentonit: Berat atau densitas dari kolom lumpur bentonit di dalam lubang menghasilkan tekanan hidrostatik yang melawan tekanan dari formasi batuan. Ini menjaga agar fluida formasi tetap di tempatnya dan tidak masuk ke dalam lubang bor.

PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR: Mitra untuk Pengeboran yang Sukses

Keberhasilan operasi pengeboran sangat bergantung pada kualitas manajemen fluida bor. Penggunaan bentonit yang tepat dan pemeliharaan sifat-sifat lumpur yang benar memerlukan keahlian dan pengalaman.

Di PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR, kami tidak hanya menyewakan alat drilling, tetapi juga menyediakan tim yang kompeten dan berpengalaman dalam menjalankan operasi pengeboran. Kami memahami peran krusial bentonit dan memastikan setiap program pengeboran, baik untuk eksplorasi maupun geoteknik, didukung oleh manajemen lumpur bor yang profesional untuk mencapai hasil yang akurat, aman, dan efisien.

📞 Hubungi Kami Sekarang:

🌐 Website: www.ptarrahman.com

📧 Email: admin.palembang@ptarrahman.com

📱 WhatsApp: +62821-6010-7727

 

 

Sistem Pelacakan (GPS) untuk Monitoring Armada Pengangkutan

Sistem Pelacakan (GPS) untuk Monitoring Armada Pengangkutan

Di era pertambangan modern, mengelola armada pengangkutan (hauling fleet) secara efisien tidak lagi bisa mengandalkan komunikasi radio atau pengawasan visual semata. Sistem Pelacakan berbasis GPS, yang menjadi inti dari Fleet Management System (FMS), telah menjadi teknologi fundamental yang memberikan visibilitas dan kontrol penuh atas setiap unit truk di lapangan secara real-time.

Teknologi ini mengubah cara manajer operasional dalam mengambil keputusan, beralih dari reaktif menjadi proaktif, dan membuka potensi besar untuk peningkatan efisiensi, keselamatan, dan penghematan biaya.


Bagaimana Cara Kerjanya?

Setiap unit truk dipasangi perangkat pelacak GPS yang ringkas. Perangkat ini secara terus-menerus menerima sinyal dari satelit untuk menentukan lokasi, kecepatan, dan arah geraknya. Data ini kemudian dikirimkan melalui jaringan seluler ke server pusat dan disajikan kepada tim manajemen melalui dasbor perangkat lunak di komputer atau smartphone.


Manfaat Utama Sistem Pelacakan GPS

1. Visibilitas dan Kontrol Operasional Penuh

Ini adalah manfaat paling mendasar. Manajer dapat melihat posisi setiap truk di peta digital secara live.

  • Manfaat:
    • Optimalisasi Pengiriman (Dispatching): Dispatcher dapat melihat truk mana yang terdekat dengan excavator yang sedang kosong, lalu mengirimkannya ke sana. Ini secara drastis mengurangi waktu tunggu (idle time) baik bagi truk maupun alat muat.
    • Pemantauan Waktu Siklus: Sistem secara otomatis merekam waktu yang dihabiskan truk di setiap fase: mengantri, memuat, perjalanan, dan menumpahkan. Data ini sangat berharga untuk mengidentifikasi di mana titik kemacetan (bottleneck) terjadi.

2. Peningkatan Efisiensi Bahan Bakar

Bahan bakar adalah salah satu biaya terbesar. Sistem GPS memberikan data untuk menekan pemborosan.

  • Manfaat:
    • Pelacakan Idle Time: Mengidentifikasi unit atau operator yang terlalu sering membiarkan mesin menyala saat tidak produktif.
    • Monitoring Perilaku Mengemudi: Mendeteksi praktik mengemudi yang boros bahan bakar, seperti akselerasi kasar, pengereman mendadak, atau ngebut.
    • Optimalisasi Rute: Menganalisis data perjalanan untuk memastikan semua truk menggunakan rute terpendek dan paling efisien.

3. Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Armada

  • Manfaat:
    • Pemantauan Batas Kecepatan: Sistem akan memberikan peringatan (alert) jika ada truk yang melebihi batas kecepatan aman yang telah ditentukan di jalan tambang.
    • Geofencing (Pagar Virtual): Manajer dapat membuat “pagar virtual” di sekitar area terlarang atau berbahaya. Jika ada unit yang masuk atau keluar dari area tersebut, sistem akan mengirimkan notifikasi otomatis.
    • Keamanan Aset: Membantu melacak dan menemukan unit jika terjadi pencurian.

4. Akurasi Data untuk Pelaporan dan Perencanaan

Sistem pelacakan mengotomatiskan pengumpulan data yang sebelumnya dilakukan secara manual dan rentan kesalahan.

  • Manfaat:
    • Jam Kerja Mesin (Hour Meter) Otomatis: Data jam kerja tercatat secara akurat, sangat penting untuk penjadwalan perawatan preventif.
    • Laporan Kinerja: Dengan mudah menghasilkan laporan harian atau bulanan mengenai jumlah rit, jarak tempuh, dan produktivitas setiap unit sebagai dasar evaluasi kinerja.

PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR: Armada Cerdas untuk Operasi Efisien

Di PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR, kami memahami bahwa di dunia pertambangan modern, efisiensi adalah kunci. Oleh karena itu, kami mengintegrasikan sistem pelacakan GPS ke dalam manajemen armada kami. Ini memungkinkan kami untuk mengoptimalkan setiap siklus pengangkutan, memastikan pengiriman material berjalan tepat waktu, dan menekan biaya operasional.

Dengan memilih kami, Anda tidak hanya mendapatkan jasa pengangkutan, tetapi juga mitra yang bekerja dengan cerdas, menggunakan data untuk memberikan layanan yang transparan, andal, dan sangat efisien.

📞 Hubungi Kami Sekarang:

🌐 Website: www.ptarrahman.com

📧 Email: admin.palembang@ptarrahman.com

📱 WhatsApp: +62821-6010-7727

 

 

Mengatasi Keterlambatan Proyek Akibat Masalah Peralatan: Pelajaran dari Lapangan

Mengatasi Keterlambatan Proyek Akibat Masalah Peralatan: Pelajaran dari Lapangan.

Latar Belakang Proyek:

Sebuah proyek pengupasan tanah penutup (overburden) di Kalimantan ditargetkan untuk memindahkan 500.000 BCM material dalam sebulan. Perusahaan menyewa armada yang terdiri dari 5 excavator dan 25 dump truck. Namun, setelah bulan pertama berjalan, realisasi produksi hanya mencapai 65% dari target. Proyek terancam terlambat dan mengalami pembengkakan biaya.


Identifikasi Masalah: Akar Penyebab Keterlambatan

Investigasi di lapangan menemukan bahwa keterlambatan bukan disebabkan oleh kekurangan jumlah unit, melainkan oleh rendahnya ketersediaan dan produktivitas alat berat. Masalah-masalah utama yang teridentifikasi adalah:

  1. Tingginya Angka Kerusakan (Breakdown): Rata-rata, setiap hari ada 1-2 dump truck dan satu excavator yang berhenti beroperasi karena kerusakan mendadak, seperti selang hidrolik pecah, masalah pada mesin, atau ban robek.
  2. Waktu Perbaikan yang Lama: Ketika terjadi kerusakan, waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan sangat lama. Tim mekanik dari penyedia jasa sewa berbasis di kota terdekat (6 jam perjalanan), dan sering kali suku cadang yang dibutuhkan tidak tersedia di lokasi.
  3. Tidak Ada Perawatan Preventif: Tidak ada jadwal yang jelas untuk servis rutin. Perawatan hanya dilakukan ketika alat sudah terlanjur rusak (corrective maintenance).
  4. Operator Kurang Terlatih: Beberapa operator terlihat mengoperasikan alat secara kasar, menyebabkan hentakan berlebih yang mempercepat keausan komponen.

Pelajaran Berharga dan Implementasi Solusi

Manajemen proyek belajar bahwa memilih penyedia jasa sewa termurah tanpa memverifikasi dukungan purnajualnya adalah sebuah kesalahan fatal. Ketersediaan mekanis (mechanical availability) adalah metrik yang jauh lebih penting daripada harga sewa per jam.

Berikut adalah solusi taktis yang segera diimplementasikan untuk menyelamatkan proyek:

Solusi 1: Menuntut dan Mengimplementasikan Program Perawatan Preventif

  • Tindakan: Manajemen proyek mengadakan pertemuan darurat dengan penyedia jasa sewa dan menuntut adanya jadwal perawatan preventif (PM) yang ketat. Jadwal servis untuk setiap unit direncanakan dan disepakati bersama.
  • Implementasi: Servis rutin (ganti oli, filter, dll.) dijadwalkan untuk dilakukan pada malam hari atau saat jam istirahat untuk tidak mengganggu jam produksi.

Solusi 2: Menempatkan Tim Mekanik dan Kontainer Suku Cadang di Lokasi

  • Tindakan: Salah satu klausul paling penting dinegosiasikan ulang: penyedia jasa wajib menempatkan (standby) minimal dua orang mekanik di lokasi proyek 24/7. Selain itu, sebuah kontainer dimodifikasi menjadi gudang mini untuk suku cadang fast-moving (seperti filter, selang hidrolik, dan komponen minor lainnya).
  • Hasil: Waktu respons terhadap kerusakan terpangkas drastis. Perbaikan ringan yang tadinya memakan waktu seharian (menunggu mekanik datang), kini bisa diselesaikan dalam 1-2 jam.

Solusi 3: Menerapkan Pemeriksaan Harian (P2H) Secara Ketat

  • Tindakan: Semua operator diwajibkan untuk mengisi checklist Pemeriksaan Pelaksanaan Harian (P2H) sebelum mengoperasikan alat setiap pagi. Setiap temuan abnormal, sekecil apa pun, harus segera dilaporkan.
  • Hasil: Banyak potensi kerusakan besar berhasil dideteksi lebih dini. Kebocoran kecil atau suara mesin yang aneh dapat segera ditangani sebelum menjadi breakdown fatal.

Solusi 4: Pelatihan Singkat dan Coaching Operator

  • Tindakan: Pengawas lapangan yang lebih berpengalaman memberikan coaching singkat kepada operator mengenai teknik pengoperasian yang lebih halus dan efisien untuk mengurangi beban kejut pada alat.
  • Hasil: Terjadi penurunan insiden kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan operasional.

Hasil Akhir: Proyek Kembali ke Jalur yang Benar

Setelah tiga bulan menerapkan solusi ini secara konsisten, tingkat ketersediaan mekanis (MA) armada meningkat dari sekitar 70% menjadi di atas 90%. Proyek berhasil mengejar ketertinggalan dan kembali berjalan sesuai jadwal dan anggaran. Pelajaran utamanya adalah: keandalan peralatan adalah fondasi dari produktivitas.


PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR: Mitra yang Memberikan Jaminan Keandalan

Kisah di atas adalah pelajaran berharga yang menjadi inti dari layanan kami. Di PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR, kami tidak hanya menyewakan alat berat, kami menyediakan solusi operasional yang andal.

Kami memahami bahwa bisnis Anda bergantung pada kelancaran operasi kami. Oleh karena itu, setiap kontrak kerja dengan kami sudah termasuk dukungan penuh dari tim mekanik yang siaga di lokasi dan manajemen perawatan preventif yang terencana. Kami berkomitmen untuk memberikan tingkat ketersediaan alat tertinggi, memastikan proyek Anda berjalan lancar, produktif, dan bebas dari drama keterlambatan akibat masalah peralatan.

📞 Hubungi Kami Sekarang:

🌐 Website: www.ptarrahman.com

📧 Email: admin.palembang@ptarrahman.com

📱 WhatsApp: +62821-6010-7727

 

 

Perhitungan Biaya dan Efisiensi dalam Manajemen Transportasi Tambang

Perhitungan Biaya dan Efisiensi dalam Manajemen Transportasi Tambang

Manajemen transportasi di area tambang, khususnya aktivitas pengangkutan (hauling), adalah salah satu pusat biaya (cost center) terbesar dalam seluruh operasi. Mengelola aktivitas ini secara efektif memerlukan pemahaman mendalam tentang cara menghitung biaya secara akurat dan mengukur efisiensi secara objektif.

Dengan melakukan perhitungan yang tepat, manajemen dapat mengidentifikasi area pemborosan, membuat keputusan berbasis data, dan secara berkelanjutan meningkatkan profitabilitas.


1. Perhitungan Biaya: Membedah Cost per Ton

Tujuan utama dari perhitungan biaya adalah untuk mendapatkan satu metrik kunci: Biaya per Ton (Rp/ton) atau Biaya per BCM (Rp/BCM). Angka ini menunjukkan berapa rupiah yang Anda keluarkan untuk memindahkan setiap ton atau BCM material. Semakin rendah angkanya, semakin efisien operasi Anda.

Biaya ini terdiri dari beberapa komponen utama:

a. Biaya Kepemilikan dan Operasi Alat (Owning & Operating Costs)

Ini adalah biaya yang melekat pada setiap unit truk.

  • Biaya Kepemilikan (Owning Cost): Jika membeli, ini mencakup biaya penyusutan aset, asuransi, dan pajak. Jika menyewa, ini adalah biaya sewa dasar.
  • Biaya Operasional (Operating Cost):
    • Bahan Bakar (BBM): Komponen terbesar. Dihitung dari: (Konsumsi Rata-rata Liter/Jam) x (Jumlah Jam Operasi) x (Harga Solar Industri).
    • Ban: Biaya penggantian ban yang umurnya dihitung dalam jam.
    • Perawatan & Perbaikan: Biaya untuk suku cadang (oli, filter) dan jasa mekanik.

b. Biaya Tenaga Kerja

  • Gaji dan Tunjangan: Upah untuk operator, pengawas, dan tim pendukung lainnya. Dihitung berdasarkan total jam kerja, termasuk lembur.

c. Biaya Overhead

  • Manajemen dan Supervisi: Biaya untuk staf manajemen, dispatcher, dan administrasi.
  • Infrastruktur: Biaya yang dialokasikan untuk perawatan jalan, manajemen debu, dll.

Rumus Sederhana Biaya per Ton:

Biaya per Ton=Total Tonase yang DiangkutTotal Biaya (Owning + Operating + Tenaga Kerja + Overhead)


2. Pengukuran Efisiensi: Melihat Kinerja Sebenarnya

Biaya yang rendah tidak berarti jika produksi juga rendah. Efisiensi mengukur seberapa produktif aset Anda dalam bekerja.

a. Waktu Siklus (Cycle Time)

Ini adalah KPI efisiensi paling fundamental, mengukur total waktu yang dibutuhkan truk untuk satu putaran.

  • Komponen:
    1. Waktu Antri Muat (Queue Time)
    2. Waktu Pemuatan (Loading Time)
    3. Waktu Perjalanan Bermuatan (Haul Time)
    4. Waktu Manuver & Menumpah (Dumping Time)
    5. Waktu Perjalanan Kosong (Return Time)
  • Tujuan: Terus-menerus menganalisis dan memperpendek setiap komponen waktu siklus. Pengurangan 1 menit saja dari waktu siklus rata-rata akan menghasilkan puluhan rit tambahan setiap hari.

b. Produktivitas Armada (Ton per Jam)

Mengukur output aktual dari seluruh sistem transportasi.

  • Rumus: (Tonase Rata-rata per Rit) x (Jumlah Rit per Jam)
  • Tujuan: Memaksimalkan jumlah ton yang berhasil dipindahkan oleh seluruh armada dalam satu jam kerja. KPI ini dipengaruhi langsung oleh kecepatan waktu siklus.

c. Ketersediaan Mekanis (Mechanical Availability – MA)

Mengukur keandalan armada.

  • Rumus: (Total Jam Tersedia – Total Jam Breakdown) / Total Jam Tersedia x 100%
  • Tujuan: Menjaga angka MA di atas 90%. MA yang tinggi menandakan program perawatan yang sangat baik dan downtime yang minimal.

PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR: Mitra untuk Operasi yang Terukur dan Efisien

Manajemen transportasi yang sukses didasarkan pada data dan analisis yang cermat. Di PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR, kami tidak hanya menjalankan operasi, kami mengukurnya.

Kami menerapkan sistem manajemen yang berfokus pada KPI kunci—mulai dari memonitor cycle time secara ketat, menjaga Mechanical Availability armada pada tingkat tertinggi, hingga menghitung cost per ton untuk memastikan efisiensi. Dengan memilih kami, Anda mendapatkan mitra yang transparan, berbasis data, dan berkomitmen untuk memberikan kinerja operasional yang paling efisien dari segi biaya untuk proyek Anda.

📞 Hubungi Kami Sekarang:

🌐 Website: www.ptarrahman.com

📧 Email: admin.palembang@ptarrahman.com

📱 WhatsApp: +62821-6010-7727

 

 

Solusi Pemetaan Cepat Area Tambang Luas Menggunakan Drone dan LiDAR

Solusi Pemetaan Cepat Area Tambang Luas Menggunakan Drone dan LiDAR

Pemetaan area tambang yang luas secara tradisional menggunakan metode terestrial (menggunakan Total Station atau GNSS) seringkali memakan waktu sangat lama, memerlukan banyak tenaga kerja, dan berisiko tinggi, terutama di area berbahaya atau sulit dijangkau. Teknologi drone (Unmanned Aerial Vehicle – UAV) yang dilengkapi dengan sensor LiDAR (Light Detection and Ranging) menawarkan solusi revolusioner untuk mengatasi tantangan ini, memungkinkan pemetaan yang jauh lebih cepat, akurat, aman, dan efisien.


Keunggulan Utama Drone LiDAR dalam Pemetaan Tambang

  1. Kecepatan Akuisisi Data yang Luar Biasa: Drone LiDAR dapat mencakup area yang sangat luas dalam waktu singkat. Satu kali penerbangan dapat memetakan ratusan hektar, jauh lebih cepat dibandingkan tim survei darat.
  2. Akurasi Tinggi dan Data 3D yang Komprehensif: LiDAR memancarkan puluhan hingga ratusan ribu pulsa laser per detik ke permukaan tanah dan mengukur waktu kembalinya. Ini menghasilkan awan titik (point cloud) 3D yang sangat padat dan akurat, merepresentasikan topografi dengan detail yang luar biasa. LiDAR juga mampu menembus vegetasi tipis, memberikan gambaran permukaan tanah yang lebih akurat dibandingkan fotogrametri konvensional.
  3. Mengurangi Risiko Keselamatan: Drone dapat terbang di area berbahaya seperti lereng curam, area bekas ledakan, atau highwall tanpa menempatkan personel di zona bahaya.
  4. Efisiensi Biaya: Meskipun investasi awal pada teknologi ini mungkin lebih tinggi, dalam jangka panjang, drone LiDAR dapat mengurangi biaya survei secara signifikan karena menghemat waktu tenaga kerja, biaya transportasi, dan potensi kerugian akibat kecelakaan kerja.
  5. Pembaruan Data yang Cepat dan Reguler: Drone dapat dengan mudah diterbangkan secara berkala untuk memantau perubahan volume stockpile, kemajuan penggalian, atau kondisi infrastruktur tambang, memberikan data terbaru yang penting untuk pengambilan keputusan.

Alur Kerja Pemetaan Drone LiDAR di Tambang

  1. Perencanaan Misi: Menentukan area yang akan dipetakan, resolusi yang diinginkan, jalur penerbangan, dan titik kontrol tanah (Ground Control Points – GCPs) untuk georeferensi yang akurat.
  2. Pengambilan Data Udara: Menerbangkan drone yang dilengkapi sensor LiDAR sesuai dengan rencana misi.
  3. Pengolahan Data: Data LiDAR yang terkumpul diproses menggunakan perangkat lunak khusus untuk menghasilkan awan titik 3D yang sangat padat.
  4. Ekstraksi Informasi: Dari awan titik ini, berbagai produk peta dan model 3D dapat dihasilkan, termasuk:
    • Digital Terrain Model (DTM) dan Digital Surface Model (DSM): Representasi akurat dari permukaan tanah dan permukaan objek (termasuk vegetasi dan bangunan).
    • Kontur: Garis ketinggian yang menunjukkan perubahan elevasi.
    • Orthomosaic: Citra udara yang telah dikoreksi geometris.
    • Perhitungan Volume: Perhitungan volume stockpile atau galian yang cepat dan akurat.
    • Analisis Perubahan: Membandingkan data dari waktu ke waktu untuk memantau kemajuan atau perubahan kondisi.

Implementasi di Area Tambang Luas

Untuk area tambang yang sangat luas, beberapa drone dapat dioperasikan secara paralel atau penerbangan dilakukan dalam beberapa sesi. Data yang terkumpul kemudian digabungkan untuk menghasilkan peta yang komprehensif. Penggunaan GCPs yang tersebar merata di seluruh area tambang sangat penting untuk memastikan akurasi global peta.

Teknologi Real-Time Kinematic (RTK) atau Post-Processed Kinematic (PPK) pada unit GNSS drone juga sangat membantu dalam mengurangi kebutuhan GCPs dan mempercepat proses pemetaan.


PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR: Mitra Anda dalam Pemetaan Tambang Modern

Di PT ARRAHMAN MITRA KONTRAKTOR, kami memahami pentingnya data spasial yang akurat dan terkini dalam pengelolaan operasi tambang yang efisien dan aman. Kami siap menjadi mitra Anda dalam mengadopsi teknologi pemetaan drone LiDAR untuk proyek tambang Anda.

Dengan tim yang terlatih dan berpengalaman dalam pengoperasian drone LiDAR serta pengolahan datanya, kami dapat menyediakan layanan pemetaan cepat, akurat, dan komprehensif untuk berbagai kebutuhan Anda, mulai dari survei topografi awal, perhitungan volume, pemantauan kemajuan tambang, hingga perencanaan reklamasi. Dapatkan visibilitas yang lebih baik atas area tambang Anda dengan solusi pemetaan mutakhir dari kami.

📞 Hubungi Kami Sekarang:

🌐 Website: www.ptarrahman.com

📧 Email: admin.palembang@ptarrahman.com

📱 WhatsApp: +62821-6010-7727